The Wedding Blind (Part 10)

Title : The Wedding Blind (Part 10)

Author :

  • Shineelover14
  • Kim Hyera

Main Cast :

  • Choi Siwon
  • Im Yoona a.k.a Cho Yoona

Support Cast :

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun

Genre : Romance, Family, Kekerasan

Rating : PG-15

Lenght : Chapter

Annyeonghaseo ^^. Kita berdua balik lagi setelah sekian lama membuat Reader’s semua menunggu. Sebelumnya kami ingin memberitahukan bahwa BASHING tidak di berlakukan untuk ff ini! Karakter Sooyoung disini memang menjadi pemeran Antagonis , tapi bukan untuk di bashing. Kami mohon, jangan menggunakan kata-kata sindiran yang terlapau KASAR terhadap karakter Sooyoung disini!Ada juga komentar yang bilang, katanya ff ini kayak sinetron. Ya, begitulah cara kami membuat sebuah alur cerita. Mungkin memang terkesan mendramatisir, namun begitulah kenyataannya, seperti sinerton? Hihihi gak papa lah ya? .___.v Kami juga ingin berterima kasih kepada semua Reader’s yang telah meninggalkan komentarnya dari part 1 hingga sekarang. Kami sangat senang dengan respon kalian yang sangat positif. Kami menjadi lebih semangat untuk melanjutkan ff ini.

Oh iya, untuk part ini, sedang galau-galaunya *halah* Jadi kami sarankan untuk kalian semua mendengarkan lagu dari So Yu SISTAR- Saying I Love You (Ost. Playfull Kiss) dan SNSD- Star Star Star . Agar feel saat membaca lebih terasa.

Gamsahamnida untuk semua perhatiannya. Ingat! Jangan BASHING dan juga DON’T BE SIDER’S, PLEASE!

*****

Masa-masa indah kita masih jelas tergambar…

Menggores sebuah luka ketika kau menjauh…

Rasa hampa terus datang ketika sosokmu tak lagi ada di sisiku…

Mencoba melupakan semua mungkin terlalu sulit, untuk ku…

Ku coba untuk membuatmu percaya…

Namun kau tetap berpaling menatap angkasa…

Rasa kehilangan terus membayang…

Membuat air mata ini jatuh tanpa henti…

***

 

Siwon P.O.V

Aku tersenyum senang memandang sebuket bunga mawar yang aku pegang di tangan sebelah kananku. Rasanya sudah lama kami tak berbagi kasih sayang. Terlebih lagi dengan kesalahpahaman yang terjadi tempo hari.  Aku berjalan masuk dan kudengar samar-samar suara seseorang tengah berbicara. Apakah ada tamu?

Semakin kulangkahkan kaki ku mendekat ke sumber suara yang berasal dari arah dapur. Aku seperti mengenal suara ini. Tiba-tiba ku dengar suara Yoona yang memekik keras dan membuatku melangkah semakin cepat.

“Cukup! Siwon hanya mencintaiku! Ia hanya mencintaiku!” teriak Yoona membuatku terkejut.

“KAU TAK AKAN BISA MEREBUT SIWON DARIKU!!!” teriakan Yoona semakin keras. Aku yakin Yoona sedang bersitegang dengan seseorang.

“ARRGGHHH!! SAKIIIT!!” teriak seseorang dan aku semakin mempercepat langkah.

“JANGAN MENDEKAT!! KAU MENYAKITIKU!! PERGI ATAU AKU AKAN BERTERIAK!!” teriak suara yang sama dan seketika kulihat darah mengalir deras dari tangan seseorang yang berada di depan Yoona. Di tangan Yoona kulihat sebilah pisau yang juga berlumuran darah.

“YOONA APA YANG KAU LAKUKAN?!” Ku lempar semua kertas belanjaan di tanganku termasuk sebuket bunga mawar, kemudian berlari kearah Yoona dan menatap wajahnya  yang ketakutan. Aku mengalihkan pandanganku ke arah seseorang tadi dan aku semakin terkejut bahwa sosok itu adalah Sooyoung.

“Kk—au salah paham—“ Yoona berkata dengan nada yang bergetar. Aku kembali menatapnya tak percaya.

“SAKIITT!!” Sooyoung meritih kesakitan dan segera membuatku meraih pergelangan tangannya yang terluka.

“Sooyoung-ssi gwenchana?” tanyaku khawatir.

“Kk—au salah paham. Ini tidak seperti kenyataannya. Aku—“ Yoona berkata lagi membuatku menatapnya marah.

“Salah paham?! Setelah semuanya kulihat dengan mata kepalaku sendiri! Jangan mendekatiku dulu, Yoona. Aku tak suka sifat pencemburumu!”

Aku segera menggendong tubuh Sooyoung yang mulai melemah karena kehilangan banyak darah. Ku bawa ia ke ruang kerjaku dan memberikannya pertolongan pertama. Ku ambil kotak P3K yang berada di salah satu lemari dan dengan cepat membalutkan perban ke pergelangan tangannya.

Setelah selesai mengobatinya, ku tatap mata sendu Sooyoung. Ia terlihat begitu lemah tak berdaya membuat ku merasa iba padanya. Perlahan Sooyoung membenarkan posisi duduknya.

“Sajangnim, maafkan aku.” Sooyoung berkata dengan suara lemahnya.

“Sebenarnya Apa yang terjadi?” tanyaku ingin mengklarifikasi semuanya.

“Sebenarnya aku datang kemari karena ingin memberitahukan mu bahwa investor dari Cina sudah menandatangani kontrak kerja sama. Dan juga aku ingin menjenguk Yoona-ssi yang sedang sakit. Tapi tiba-tiba Yoona-ssi berteriak marah padaku. Seperti nya ia salah paham, bahwa selama ini kedekatan kita hanya lah sebatas profesional pekerjaan.” Sooyoung menjelaskan dengan panjang lebar.

Aku tak percaya Mengapa Yoona bisa berpikir seperti itu. Aku bangkit dari duduk kemudian menatap Sooyoung lagi.
“Sooyoung-ssi, kau tunggu sedentar disini. Ada yang harus ku bicarakan dengan Yoona.” Sooyoung mengangguk lemah.

Aku berjalan keluar dan menghampiri Yoona yang berdiri sambil berpegangan pada meja dapur. Ia menoleh ke arahku dan raut wajahnya berubah menjadi panik.

“Bukan aku yang melakukannya! Sungguh, bukan aku! Wanita itu yang ingin merebutmu dariku. Aku tidak melakukan apa-apa padanya!” Histeris Yoona dengan air mata nya yang menggenang.

Aku segera meraih pergelangan tangannya dan menggenggamnya hangat. “Mengapa kau lakukan hal itu, Yeobo?” tanyaku lembut. Yoona segera menghempaskan tanganku kasar.

Ia kembali berteriak histeris, “AKU TAK MELAKUKANNYA! DIA INGIN MEREBUTMU DARIKU! DIA JAHAT!!DIA JAHAT!!”

“Maafkan aku sajangnim. Karena aku, kalian jadi bertengkar,” ucap Sooyoung tiba-tiba muncul di tengah-tengah pembicaraan kami.

Pandanganku beralih ke arahnya yang masih tampak lemah. Ia menopang tubuhnya dengan memegang dinding.

“Jangan dengarkan dia! Dia berbohong! Dia telah merencanakan semuanya untuk merebutmu dariku! Dia ingin menghancurkan rumah tangga kita! Percayalah padaku! Aku—“

“Cukup Yoona! Kita tak bisa membicarakan ini sekarang, karena emosi masih mengendalikanmu. Kita bicarakan ini nanti.” Aku berjalan meninggalkannya dan menghampiri Sooyoung.

“Sooyoung-ssi, ayo kita pergi.” Aku memapah Sooyoung untuk berjalan. Aku mendengar suara tangisan Yoona yang terdengar pilu di telingaku. Hatiku merasa sakit mendengarnya menangis seperti itu, namun aku ingin membuat ia sadar bahwa yang ia lakukan tadi adalah salah.

Siwon P.O.V end

*****

-Dengarkan lagu So Yu SISTAR- Saying I Love You-

Yoona P.O.V

“Cukup Yoona! Kita tak bisa membicarakan ini sekarang, karena emosi masih mengendalikanmu. Kita bicarakan ini nanti.”

Ia meninggalkanku dan menghampiri Sooyoung.  “Sooyoung-ssi, ayo kita pergi.” Ia memapah wanita itu berjalan dan itu semakin membuat hatiku teriris perih. Bisa kulihat wanita itu tersenyum penuh kemenangan, membuatku terlihat kalah di depannya.

Aku memegang dadaku yang sakit dan jatuh terduduk. Tangisku pecah meratapi sikap Siwon yang tak percaya padaku. Ia lebih percaya Sooyoung daripada aku.

Kupukul dada ini yang terasa semakin sakit. Tuhan, Mengapa ini sangat menyakitkan? Aku telah kehilangan rasa kepercayaan Siwon. Dan Mengapa ia bisa masuk ke dalam kendali wanita itu? Bahkan ia membentakku tanpa tahu alasan yang sebenarnya.

Ia pergi meninggalkanku dengan mudahnya dan berpaling ke wanita yang ingin menghancurkan rumah tangga ini.  Nafasku terasa tercekik seperti ada yang mencengkram keras di bagian leherku. Air mataku tak berhenti berlinang. Padahal aku telah mencoba menghapusnya berkali-kali.

Tiba-tiba pandanganku beralih kepada kertas berlanjaan yang tergeletak begitu saja di lantai. Juga dengan sebuket bunga mawar yang kelopaknya telah hancur. Hari ini aku telah merencanakan sebuah makan siang yang hangat. Namun semuanya hancur seketika karena wanita itu datang secara tiba-tiba.

“Kau sangat percaya diri, Cho Yoona. Aku telah mengenal suamimu itu jauh sebelum kau mengenalnya. Apa kau perlu bukti? Aku akan buktikan bahwa cinta Siwon kepadamu itu hanya lah bualan semata. Akan ku buat ia berpaling darimu!”

Ancamannya masih terngiang-ngiang jelas di telingaku. Menusukkan kembali ribuan pisau di dadaku tepat di hulu jantung dan merobeknya kasar hingga perih itu tak terasa lagi, yang tersisa hanya lah luka yang menga-nga tanpa aku tahu cara untuk menyembuhkannya.

Aku berdiri dengan sisa tenaga yang kupunya untuk meraih buket bunga mawar yang terbuang di lantai. Ku yakin, bunga ini akan Siwon hadiahkan untukku. Dan hancur seketika karena wanita itu lagi. Semua rencana indah pada hari ini telah hancur, semuanya hancur.

Tangisku kembali pecah dan ku pungut kelopak bunga yang jatuh berceceran satu per satu. Ku kumpulkan kelopak bunga itu di genggaman tanganku dan menatapnya dengan air mata yang mengalir deras.

‘Aku tahu bunga ini untukku ‘kan Yeobo? Terima kasih untuk kejutan yang tak terlaksana ini. Meskipun bukan kau yang menyerahkannya padaku, namun aku akan tetap menyimpan hadiah darimu ini. Aku sangat menyukainya.’

“Nyonya, Anda tidak apa-apa?” Hong ajummah menatapku khawatir. Ia memegang lenganku dan membantuku berdiri.

“Ayo Nyonya, aku antar ke kamar biar ku suruh pelayan yang lain untuk membereskan semuanya.” Hong ajummah memapahku berjalan. Aku menggenggam buket mawar di tanganku ini dengan kuat. Mencoba meredam tangisku yang belum berhenti.

Yoona P.O.V end

*****

Siwon P.O.V

Aku menaiki tangga menuju kamar, setelah mengantarkan Sooyoung pulang dari rumah sakit lantas aku mengurung diri seharian di kantor hingga malam menjelang. Ku edarkan pandanganku ke arah jam dinding yang tergantung di dinding dekat kamar dan kulihat sudah pukul 2. Selarut itu kah aku pulang?

Aku membuka pintu kamar dengan gerakan perlahan dan ku yakin Yoona telah terlelap. Ia tak mungkin menungguku hingga larut seperti ini. Dan benar saja, sosoknya tengah di alam mimpi dengan hembusan nafas tenang.

Aku menghampiri Yoona dan duduk di sisi nya. Ku pandang matanya yang bengkak. Tangisan tadi siang pasti yang mengakibatkannya seperti ini. Mengapa kau melakukan semua ini Yeobo? Kau tak percaya dengan rasa cintaku ini padamu? Bahkan kau yang hanya bertahta dan menguasai seluruh relung di hatiku. Tak percayakah kau dengan rasa itu Yeobo?

Ku usap wajahku dengan kedua telapak tangan kemudian menghela nafas lelah. Aku mengedarkan pandanganku seadanya ke seisi kamar ini dan mataku tertuju pada sebuah buket bunga mawar yang tadi kubeli. Aku menghampiri meja rias Yoona, tempat buket mawar itu tergeletak. Aku memandang nanar kelopak-kelopak yang terkumpul menjadi sebuah gundukan dan hampir layu.

Bunga ini untukmu, Yeobo. Karena pertengkaran tadi, aku tak bisa memberikan mawar ini dengan cara yang manis. Sungguh aku menyesali semuanya, tapi ini demi kebaikanmu. Aku ingin kau mempercayaiku dengan penuh. Aku juga ingin kau kembali seperti Yoona-ku yang dulu. Bukan menjadi sosok yang penuh dengan emosi dan amarah.

Aku menjauh dari meja rias Yoona, kemudian berjalan keluar kamar menuju ruang kerjaku. Ku dudukkan tubuhku di atas sofa dan memijat kepalaku yang sedang berpikir keras. Sebaiknya aku mendiamkan Yoona untuk beberapa saat. Memberinya waktu untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau. Aku juga ingin ia tak ragu dengan rasa cintaku ini.

Ku rebahkan tubuhku di atas sofa, menghilangkan semua penat yang terjadi pada hari ini. Mataku mulai memberat di saat sang fajar akan menyingsing di ufuk timur.

Siwon P.O.V end

*****

Author P.O.V

Lagi-lagi ia mengacuhkanku. Sudah beberapa hari ia tak bicara, aku sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya. Tapi ia tetap tak memperdulikanku, bahkan sekarang kami tidur di tempat yang terpisah. Siwon selalu mengurung dirinya di dalam ruang kerja sehabis pulang dari kantor dan aku merasa kesepian dengan semua perubahannya. Kau semakin membuatku tak mengerti. Apakah wanita itu telah berhasil membuktikan ancamannya waktu itu? Tidak-tidak! Aku tak boleh membiarkannya berpaling.

Yoona tampak tak bersemangat menyantap setumpuk roti isi yang ada di hadapannya. Setelah kepergian Siwon ke kantor, Yoona masih berdiam diri di meja makan di temani oleh Hong ajummah yang setia menunggunya hingga selesai.

Tiba-tiba Yoona merasa perutnya bergejolak hebat. Bergegas ia berlari menuju wastafel yang berada tak jauh dari ruang makan dan memuntahkan isi perutnya. Namun tak satupun makanan yang telah dicernanya keluar, melainkan salivanya yang memenuhi wastafel itu.

“Nyonya gwenchana?” tanya Hong ajummah dengan nada khawatir. Yoona hanya mengangguk pelan dan membersihkan mulutnya menggunakan tissue.

“Aku baik-baik saja. Ini sering terjadi setiap pagi. Hanya rasa mual dan terasa perih di bagian perutku. Mungkin aku masuk angin biasa,” ucap Yoona berusaha tersenyum.

Hong ajummah masih menatapnya khawatir, “Apa benar nyonya baik-baik saja? Atau ingin saya temani check up ke dokter?”

“Ke dokter? Sepertinya aku memang membutuhkan tangan seorang dokter saat ini. Aku akan bersiap sebentar, setelah itu kita akan berangkat bersama Pak Han.” Yoona kembali tersenyum sebelum menaiki tangga kamarnya, sedangkan Hong ajummah memandangnya dengan tatapan iba kemudian segera bersiap-siap juga.

 

Dengan cekatan tangan seorang dokter wanita memeriksa keadaan Yoona menggunakan stetoskop. Ia mendengarkan irama detak jantung Yoona yang teratur. Ia mulai menurunkan stetoskop itu ke arah perut Yoona dan mendengarkannya dengan seksama.

Dokter wanita itu pun melepaskan alat kedokterannya dan mulai menganalisis semua keluhan yang di utarakan Yoona.

“Dari gejala yang Anda tunjukkan, Anda positif sedang mengandung,” ucap Dokter itu dengan senyuman di bibirnya. Yoona menutup mulutnya tak percaya dan ekspresi yang sama di tunjukkan oleh Hong ajummah.

“Benarkah itu Dokter?” tanya Yoona masih tak percaya.

“Ne, usia kandungan Anda baru memasuki minggu ke-2 dan masih sangat rentan. Anda harus menjaga kondisi fisik Anda dengan memakan makanan yang bergizi dan juga Anda harus rutin untuk memeriksakan kandungan Anda,” jelas Dokter itu dan Yoona mengangguk paham.

Kini perasaanya tengah diliputi oleh rasa gembira yang teramat sangat. Ia tak menyangka bahwa di dalam rahimnya telah terjadi kehidupan baru. Tanpa sadar ia mengelus perutnya pelan dan senyuman manis mengembang di wajahnya. Hong ajummah yang berada di sampingnya juga ikut menampakkan raut kebahagiaan.

Namun senyuman itu memudar seketika, saat pikirannya kembali terbang mengingat sikap Siwon yang acuh padanya. Yoona mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kabar bahagia ini. Ia ingin mengutarakan di waktu yang tepat.

*****

Sooyoung berjalan masuk ke dalam lobby kantor dengan santai. Hari ini ia tak berangkat bersama atasannya, karena direktur itu pergi sangat awal pagi ini. Tak berapa lama suara derap kaki tergesa mengganggu pendengaran Sooyoung. Ia menoleh kebelakang dan melihat Kyuhyun sedang berlari ke arahnya.  Sooyoung mendengus malas kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

“Sooyoung-ssi, chamkkamaneyo!” pekik Kyuhyun berusaha mengimbangi langkahnya.

“Ya! Choi Sooyoung!” Kyuhyun menarik tangan kanan Sooyoung yang masih di perban.

“Arghh, sakit,” lirih Sooyoung membuat Kyuhyun terkejut.

“Apa yang terjadi dengan tanganmu?” tanya Kyuhyun khawatir membuat Sooyoung menatapnya tajam.

“Bukan urusanmu, Kyuhyun-ssi,” ucap Sooyoung dengan nada penegasan di setiap kalimatnya. Kyuhyun tak memperdulikan nada peringatan Sooyoung, melainkan semakin menatapnya khawatir.

“Kau terluka? Bagaimana bisa ini terjadi?” tanya Kyuhyun masih mengamati tangan kiri Sooyoung yang di balut perban.

“Bukan urusanmu, Kyuhyun-ssi,” ulang Sooyoung dengan nada lebih tegas.

Kyuhyun menatapnya iba dan membiarkan gadis pujaannya itu berlalu begitu saja. Kyuhyun tahu, itu memang bukan urusannya. Tapi ia mencoba untuk mengeluarkan perhatiannya kepada Sooyoung.

Sooyoung mempercepat langkahnya untuk segera sampai ke ruangannya. Ia ingin menghindari sosok Kyuhyun dan juga ia tak sabar ingin bertemu dengan atasannya—Siwon.

Mengingat Siwon membuat senyumannya seketika merekah. Kejadian beberapa hari yang lalu membuat dirinya benar-benar puas. ‘Choi Sooyoung, aktingmu memang hebat. Dengan gampangnya kau meyakinkan Siwon dengan segala tipu daya ini. Menyakiti diriku sedikit, itu tak masalah. Demi seorang Choi Siwon apapun akan kulakukan.’

******

-Dengarkan lagu SNSD- Star Star Star-

Yoona P.O.V

Lama mata ku mengarah ke luar jendela, namun tak satu pun objek di luar sana menarik perhatian ku. Pikiran ku kembali terbang melayang mengingat setiap ucapan dokter itu. Senyum ku reka menambah rasa bahagia yang terlampau menyeruak di dalam dada. Semua penantian panjang ku akhirnya terbayarkan sudah dengan cinta yang kini bernaung didalam diri ku. Sulit menggambarkan bagaimana perasaan ku sekarang yang memang seperti mendapatkan sebuah mukjizat yang tiada taranya.

Namun seketika hati ini kembali menangis mengingat setiap perubahan sikap Siwon yang semakin menjauhi ku. Aku tak pernah tahu apa yang Tuhan rencanakan, namun selalu ku berharap ialah yang terakhir kalinya pemilik hati ini. Andai saja semua kesalahpahaman itu tidak pernah terjadi, mungkin sekarang aku sedang berlari kearahnya dengan cepat lalu memeluknya hangat sembari berbisik manis tentang buah cintanya yang telah hidup di dalam rahim ku. Namun lagi-lagi harapan itu tandas begitu saja.

Kembali air mata ku mengalir deras melihat perut ku yang masih rata. Rasa percaya diri ku untuk menyampaikan kabar manis ini pupus sudah, bahkan aku tak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan kabar bahagia ini. Atau ‘kah dengan melihat perut ku yang semakin membesar nanti baru membuat ia menyadari bahwa buah cintanya telah tumbuh di dalam sini?

Cepat-cepat ku tepis semua kegusaran ku. Biarlah waktu yang akan menjawab semua tanya yang selalu mengusik pikiran ku. Tiba-tiba sebuah nama melintas di pikiranku, hingga saat ini nama itu masih selalu membuat hati ku sesak.

Lama, nama itu tak pernah ku temui sejak terakhir kali ia membuat seluruh hidup ku berubah. Segera ku suruh Pak Han memutar balik arah menuju tempatnya yang damai dan tenang.

 

Semilir angin menerpa lembut kulitku. Matahari pun tak tampak bersinar cerah, meredup bersembunyi di balik gumpalan awan putih. Seperti merasakan semua kesedihanku, rumput pun tampak bergoyang lemah mengikuti kemana angin itu berhembus. Dedaunan kering gugur layu termakan usia seolah mendramatisir semua perasaan ku saat ini.

Langkah ku terhenti di tempatnya. Ku dudukkan diriku tepat di sisinya, meletakkan sebuket bunga lily putih dan mulai menautkan jemari memanjatkan doa. Ku sebut namanya agar selalu damai di sana, memohon Kepada-Nya untuk memberikan tempat yang terbaik.

“Oppa, lama tak bertemu. Bagaimana kabar mu disana? Ku harap kau baik-baik saja.”

Ku hela nafas sesaat sebelum kembali berbicara, “Oppa, maafkan aku. Sejak kepergian mu hingga detik ini aku baru bisa menemui mu. Waktu yang panjang untuk menata kembali kehidupan ku yang sempat terpuruk.”

“Oppa. Apakah kau tahu saat ini aku sangat bahagia? Di dalam perut ku ini telah hidup sebuah nyawa yang sangat berarti. Aku hamil, Oppa.”
“Dulu, kita sering membayangkan kehidupan di masa yang akan datang. Dimana kau lah yang menjadi pendamping hidupku. Memiliki kehidupan menjadi sebuah keluarga yang bahagia bersama buah cinta kita. Aku belum bisa melupakan semua angan-angan kita dulu. Terlalu sulit untuk menghilangkan semua itu dari memori otak ku, semuanya terlalu manis.”

“Sekarang angan-angan itu menjadi nyata, walaupun bukan kau sebagai pendampingnya. Aku telah menikah dengan seorang yang ku akui sangat aku cintai, sama sepertimu. Memeberikanku sebuah kehidupan baru yang lebih nyata dari angan-angan kita, dulu.”

“Terima kasih karena pernah singgah di dalam hatiku. Memberikan kenangan manis yang tak akan pernah ku lupa. Changmin Oppa, walaupun kita tak mungkin merasakan kehidupan bersama, tapi kau juga harus turut merasakan kebahagiaan ini.”

Aku menangis sembari mengelus nisan makam Changmin. Aku sangat merindukan sosoknya yang  hangat. Merindukan saat-saat dulu kami bersama. Semuanya masih dapat ku kenang dengan semakin derasnya air mata ini mengalir.

Ternyata Tuhan mempunyai rencana lain yang mungkin tak dapat ku gapai bersama Changmin. Kepergiannya serentak membuat semua yang telah kami rencanakan hancur seketika. Rasa kehilangan yang begitu besar menjadi batu penghantam dalam kehidupanku.

Selama setahun aku berjuang melawan rasa lelahku akan semua kegundahan, namun itu sangat sulit untukku lakukan. Karena kau sangat berarti di setiap waktu yang aku lalui. Sampai akhirnya datanglah sosok itu, seolah menjadi seorang pangeran yang menarikku keluar dari kerapuhan.

Pada awalnya terasa sulit untuk menggantikan posisimu di dalam relung hati ini, namun seiring berjalannya waktu aku mulai sadar bahwa ia yang telah Tuhan tuliskan dalam garis-Nya. Namun, meskipun rasa cinta ini sangat besar untuknya aku akan tetap menempatkan kau di salah satu sudut hati ini.

“Oppa, aku minta maaf lagi karena tak bisa terlalu sering mengunjungimu. Tapi aku berjanji, ketika aku kembali kesini aku tak akan sendiri. Aku akan mengajaknya untuk bertemu denganmu. Pegang janjiku, Oppa. Aku tak akan berbohong,” ucapku kemudian menyeka air mata.

Aku bangkit dari duduk dan membungkuk hormat kepada Changmin. Ku sunggingkan sebuah senyuman kepadanya, mencoba tegar menjalani semuanya.

Baru beberapa langkah aku meninggalkan makam Changmin, ku rasakan ponselku bergetar di dalam tas. Segera aku merogohnya dan sebuah nama tak asing lagi tertera di layar.

“Yeoboseo?”

“Yoong, kau ada dimana sekarang?” Suara Kyuhyun terdengar mengintrogasiku.

“Aku— ada di rumah menunggumu. Kau yang mengantarkanku kursus kan?” dustaku sedikit gugup.

“Ne. Satu jam lagi aku akan menjemputmu. Jadi bersiap-siaplah,” ucap Kyuhyun lebih ke nada mentitahku.

“Ne, Kyunnie.” Aku memutuskan sambungan dan kembali berjalan menuju mobil yang terparkir di luar area pemakaman.

*******

Sesampainya di rumah, aku segera bersiap-siap. Karena setengah jam lagi Kyuhyun akan menjemputku. Ku kenakan sebuah sweater hangat berwarna  biru muda dengan motif salju di bagian dada. Musim gugur baru saja di mulai, aku harus menjaga kondisi fisik ku, agar janin di dalam perutku tumbuh dengan sehat.

Sengaja ku gerai bebas rambutku yang mulai panjang membiarkannya jatuh menutupi punggung. Ku poleskan make up tipis di wajahku agar tampak lebih segar. Sedikit menyedihkan melihat kantung mataku yang mulai tampak jelas karena sering menangis.

Setelah selesai berdandan, ku raih peralatan melukis dan memasukkannya ke dalam tas selempang berwarna coklat. Kembali ku patut bayanganku di depan cermin, mencoba memastikan bahwa penampilanku tampak rapi. Senyumku mengembang, walaupun sedikit di paksakan. Cho Yoona, kau harus terlihat ceria hari ini.

Tanpa kusadari tanganku mengusap perutku sendiri. Aku tak sabar ingin melihatnya tumbuh besar dan memanggilku dengan sebutan ‘Eomma’. Pasti akan sangat membahagiakan.

Tak lama suara klakson mobil Kyuhyun terdengar. Aku tersadar dan segera meraih tas kursusku dan berjalan keluar kamar. Kulihat Kyuhyun yang tengah berdiri sempurna di depan mobilnya. Ia menoleh dan tersenyum ketika melihatku berjalan mendekat.

“Kajja,” ajaknya kemudian membukakan pintu untukku. Aku tersenyum kepadanya, menampakkan wajah ceria.

Setelah Kyuhyun menutup pintu, bergegas ia segera masuk ke dalam mobil. Ia menjalankan si merah kesayangannya ini dengan kecepatan sedang. Siang ini suasana jalanan tampak lengang. Pandanganku enggan berpaling dari jendela, memperhatikan banyak orang yang berlalu-lalang.

Senyumanku melebar ketika melihat sekumpulan anak kecil yang tengah bermain dengan tumpukan daun yang gugur di sebuah taman yang kulewati.

“Aigoo… kyeopta,” gumamku gemas sembari masih memperhatikan anak-anak tadi. Aku penasaran, Bagaimana wajah anakku nanti ketika lahir? Pasti sangat menggemaskan.

“Ya! Yoong, kau baik-baik saja?” Pertanyaan retoris keluar begitu saja dari Kyuhyun. Aku menoleh ke arahnya masih dengan senyuman lebar.

“Ne, Kyunnie. Aku baik-baik saja,” jawabku masih enggan melepaskan senyuman.

“Jeongmal? Tapi kurasa kau tak baik-baik saja.” Goda Kyuhyun. Aku tak mengerucutkan bibir seperti biasanya, namun masih tersenyum menatapnya.

“Aku sangat baik-baik saja Kyunnie. Kau tahu hari ini aku sangat bahagia,” ucapku membuatnya menatapku heran.

“Bahagia?” Tanya Kyuhyun mengulang ucapanku.

“Ne. Sangat, sangat, sangat, sangat, sangat bahagia!” Raut wajahnya menunjukkan ketertarikan. Ia memicingkan matanya kepadaku.

“Jeongmal? Kau tak mungkin merahasiakannya dari ku ‘kan?” ucap Kyuhyun dengan raut wajah penasaran. Aku tersenyum penuh arti kepadanya dan belum menjawab.

“Yoong, ayolah beri tahu aku,” rengeknya dengan nada manja. Aku masih diam dan hanya tersenyum, mencoba membuatnya semakin penasaran.

“Yoong…” Ia menarik lengan sweaterku dengan manja. Aku menggerakkan telunjuk ku ke kiri dan ke kanan. Berpura-pura tak ingin memberitahunya.

“Jadi kau tak mau memberitahuku?! Bagus!” rajuknya dan kembali fokus dengan kemudi. Dapat ku lihat wajahnya yang tertekuk dan tawaku pecah seketika.

“Tak ada yang lucu!” ucapnya masih merajuk.

“Mmmm, baiklah. Tapi kau harus menjadi pendengar yang baik, karena aku tak akan mengulangnya dua kali,” ucapku membuat mata Kyuhyun kembali berbinar cerah. Senang ‘kah?

“Sepertinya sebentar lagi ada yang akan memanggil mu dengan sebutan ahjussi,” ucap ku setengah misterius membuatnya menyernyit heran.

“Aku hamil, Kyu,” lanjutku.

“Mwo! Jeongmal! Jeongmal-yo Yoong?!” pekiknya sedikit memekakkan telinga ku. Aku hanya tersenyum sembari mengangguk, mengiyakan pertanyaannya.

“Akhirnya kau akan jadi seorang Ibu. Chukkae, Yoong. Aku benar-benar gembira mendengarnya. Tapi aku tidak mau dipanggil ahjussi.”

“Wae? Bukankah itu yang seharusnya?” tanya ku heran.

“Aku tidak ingin terlihat tua dengan panggilan seperti itu. Anak mu kelak harus memanggil ku ‘hyung’ jika ia laki-laki dan memanggil ku ‘oppa’ jika ia seorang perempuan,” titahnya yang membuat ku berdesis. Kemauannya selalu saja aneh.

“Baiklah jika itu mau mu, Kyuhyun ahjussi. Tapi dengan satu syarat, jangan ceritakan masalah kehamilan ku ini pada Siwon. Biar aku yang memberi tahukan nya.”

Kyuhyun tersenyum menggoda ku, “Aaaaaaa… Sebuah kejutan? Aigoo .. Kyeopta.”

Aku hanya membalas pertanyaannya itu dengan senyuman. Berusaha menutupi perasaan ku yang masih resah ketika memikirkan Siwon.

“Baiklah, kita sudah sampai. Jaga diri baik-baik.  Aku tak ingin calon keponakan ku itu mengalami sesuatu yang tak di inginkan, arraseo?” ucap Kyuhyun menatapku serius.

“Arraseo, Kyuhyun ahjussi. Jaljayo,” jawabku paham kemudian turun dari mobilnya. Aku berjalan masuk ke dalam tempat kursus dan tak berapa lama mobil Kyuhyun melesat pergi.

Yoona P.O.V end

*****

Author P.O.V

Siwon membuka pintu rumahnya dengan pelan. Ia menutup pintu itu dengan gerakan yang sama. Sepasang mata terus menatapnya, namun pria itu tak menyadarinya.

“Yeobo, kau pulang malam lagi?” Suara Yoona membuat Siwon menoleh. Istrinya tengah berjalan mendekatinya dengan wajah yang sudah mengantuk.

“Ne.” Jawaban singkat meluncur dari bibir Siwon, tak mampu membuat Yoona puas.

“Apa sesibuk itu? Hingga membuatmu pulang larut?” tanya Yoona lagi, namun kali ini Siwon tak menjawabnya.
“Sesibuk itukah hingga kita tidur di tempat yang terpisah?” lanjut Yoona masih bertanya.

Siwon mengacuhkan semua pertanyaan Yoona. Pria itu memilih melangkah pergi dari hadapan istrinya. Tak ingin memancing emosinya lebih lanjut.

Yoona yang merasa di acuhkan segera mengejar sosok suaminya dan menahan lengannya. Langkah Siwon berenti ketikaYoona menggenggam lengannya.

“Aku butuh bicara denganmu, Yeobo.” Yoona berusaha berbicara lembut. Siwon membalikkan tubuhnya menjadi berhadapan dengan istrinya itu.

“Katakan saja,” ucap Siwon dengan nada dingin. Yoona terdiam sejenak, mencoba menyusun kalimat yang ingin ia utarakan.

“Aku ingin memperjelas semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita.”
“Aku tak melakukannya Yeobo, sungguh. Wanita itu yang ingin merebutmu dariku. Ia ingin menghancurkan rumah tangga kita.”

Siwon masih terdiam dan membuang wajahnya dari tatapan Yoona.

“Kau tidak percaya padaku Yeobo?” tanya Yoona berusaha menatap manik mata Siwon.

“Bagaimana aku bisa percaya setelah apa yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri?” jawab Siwon berusaha mengontrol emosinya.

“Kau salah paham. Wanita itu yang melukai dirinya sendiri. Ia merebut pisau dari tanganku dan menggoreskan pergelangan tangannya hingga terluka,” jelas Yoona mulai menaikkan nada suaranya. Ia mulai terbawa emosi.

“Hanya orang  tak waras yang ingin melukai dirinya sendiri. Sooyoung-ssi tak mungkin melakukan hal gila seperti itu,” ucap Siwon membela rival kerjanya.

Perlahan Yoona melepaskan tangannya dari lengan Siwon. Ia berjalan mundur sembari menggeleng tak percaya, “Kau lebih percaya dia daripada aku?” tanya Yoona berusaha menahan air matanya agar tak mengalir keluar.

“Cukup sudah. Aku tak ingin meneruskan pembicaraan ini. Aku lelah terus mendengar mu membahas hal yang sama. Aku tidak ingin bicara dengan mu jika kau terus seperti ini,” ucap Siwon dingin kemudian berjalan meninggalkan istrinya.

Yoona menangis tergugu. Hatinya kembali merasakan perih yang teramat. Ternyata keputusannya ingin berbicara dengan suaminya itu tak dapat mengubah sikap Siwon yang dingin.

Sepanjang malam Yoona menangis, melampiaskan semua kekecewaanya. Hatinya hancur berkeping-keping ketika percaya itu telah musnah. Air mata seolah tak ada habisnya untuk ia keluarkan, menyimpan laranya sendiri. Rasa kantuk pun sudah tak singgah lagi dimatanya, yang ada hanyalah jeritan hati  yang terus menemani hingga surya itu kembali menampakkan cahayanya.

*****

Seharian ini Yoona mengurung diri di kamar. Ia tidak turun untuk sarapan. Ia hanya menghabiskan sepanjang harinya dengan termenung di atas tempat tidur.

Ia tak menggubris panggilan yang terus menghubungi ponselnya. Jangankan mengangkat panggilan, menyentuh sarapannya pun tidak. Ia masih tenggelam dalam kesedihannya hingga pintu kamarnya terbuka.

Kyuhyun memberanikan dirinya untuk masuk kekamar Yoona. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan sepupunya itu yang tengah mengandung.

Pandangannya berubah terkejut ketika didapati Yoona yang sedang termenung dengan wajah pucat serta kantung mata yang membengkak. Segera ia berlari menghampiri Yoona.

“Yoong, apa yang sedang terjadi?” tanya Kyuhyun duduk di sebelah kiri Yoona.

“Yoong, kau menangis?” tanyanya lagi. Melihat Yoona yang tak menanggapi pertanyaannya membuat Kyuhyun semakin khawatir.

“Katakan Yoong, ada apa?” Kyuhyun mengguncang tubuh wanita itu dengan sedikit keras berusaha menyadarkan Yoona dari lamunanya.

Sebuah senyum lirih tersungging dibibir pucat Yoona. Tak lama kedua tangan Yoona memeluk tubuh Kyuhyun. Tangisnya pecah seiring mengeratnya pelukan itu.

“Ia tak percaya pada ku, Kyu. Ia tak percaya lagi.”

“Ingin sangat menyakitkan, Kyu. Aku tak kuat lagi.”

Author P.O.V end

*****

Kyuhyun P.O.V

“Ia tak percaya pada ku, Kyu. Ia tak percaya lagi.”

“Ingin sangat menyakitkan, Kyu. Aku tak kuat lagi.”

Aku terdiam tak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Yoona? Mengapa ia bisa menangis sepilu ini? Apakah Siwon hyung yang telah menyakitinya?

Dari ucapan Yoona, dapat ku simpulkan bahwa Siwon hyung lah penyebab semuanya. Sehebat inikah pertengkaran mereka? Aku masih tak percaya.

Ku belai lembut rambut Yoona, berusaha untuk menenangkannya. Seorang yang sedang mengandung tak boleh merasa tertekan. Itu  sangat berbahaya untuk perkembangan janinnya.

“Berhentilah menangis, Yoong. Itu tak baik untuk pertumbuhan janin mu.”

Yoona sedikit tenang, maka ku lepaskan pelukan ini dan menuntunnya untuk berbaring. “Tidurlah, Yoong. Kau butuh banyak istirahat. Aku akan menemani mu sampai tertidur lelap.”

Yoona menuruti ucapanku. Ia menutup kelopak matanya perlahan. Kupandangi wajahnya yang memucat dengan kantung mata yang membengkak. Sepertinya ia tidak tidur semalaman dan terus saja menangis. Rasa iba menghampiri ku. Dengan tega Siwon Hyung membiarkan istrinya seperti ini. Aku harus buat perhitungan dengannya.

*****

Ku langkahkan kaki tergesa memasuki kantor. Amarah ku berada di puncak. Ia telah menyakiti seseorang yang berarti dalam hidupku. Seseorang yang ku sayang melebihi diri ku sendiri.

Begitu sampai di depan pintu ruangannya, segera ku buka kasar pintu coklat itu dengan sekali hempasan. Tampak ia yang sedang duduk di kursinya tersentak kaget melihat kehadiran ku.

Langkah ku menggema di ruangannya. Mata ku menatapnya penuh amarah. Segera ku cengkram kuat kerah kemejanya dan membuatnya semakin terheran-heran.

“APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA YOONA?!” teriak ku tak mampu lagi membendung rasa kesal serta amarah yang terus meledak-ledak.

“APA MAKSUD MU?! AKU TIDAK MENGERTI?!” balasnya dengan nada yang tak mau kalah. Ia pun menatap mata ku garang. Memperlihatkan kemarahannya karena perlakuan kasar ku.

“JANGAN BERKILAH! KAU TELAH MEMBUATNYA MENANGIS!” jelas ku geram dengan sikapnya yang masih tak mau mengaku salah.

“IA HARUS MENYADARI SEMUA KESALAHANNYA!”

“BUKAN BEGITU CARANYA SEORANG PRIA MENYELESAIKAN MASALAH! KAU TELAH MENYAKITINYA! DIMANA RASA TANGGUNG JAWAB MU MEMPERLAKUKAN SEORANG ISTRI YANG SEDANG HAMIL SEPERTI ITU!”

“MWO?!”

“PERSETAN DENGAN SEMUANYA!”

BUUKK!!!

 

To Be Continue…

Ada yang menangis membaca part ini? Atau ini kurang galau? Ayo tinggalkan komentarmu!

A/N :

Okey, sepertinya kami gak bisa main ampun lagi sama SILENT READER’S!! Khususnya yang membaca The Wedding Blind. Kalian tahu? Kalo jejak kalian itu terdeteksi oleh wordpress, dari berapa kali ff ini di klik. Gak sedikit dari kalian yang punya pikiran “ah, males koment dari sekarang.” Atau “koment di part terakhir aja sekalian di ringkas.”Kami paling tidak suka dengan reader’s yang seperti itu. Lebih baik kalian tinggalkan jejak sesingkat mungkin di setiap part. Kami telah memutuskan untuk mengganti format meminta PW The Wedding Blind. Seperti yang sudah kami beritahu kemarin, bahwa part terakhir akan kami PROTEK. Jadi format akan kami ganti. Yang bisa membaca dan mendapat PW hanya berlaku pada GOOD READER’S.  Jadi untuk para SILENT READER’S bertobatlah dari sekarang. But, jangan berpikir Good Reader’s itu koment cuma sekali langsung dapat PW ya.

Sependek apapun komentar kalian sangat berharga, itu menandakan bahwa kalian membaca ff ini. Apalagi jika kalian memberi masukan tentang kekurangan ff ini, itu sangat membantu kami menjadi lebih baik. Terserah kalian mau berpikir kami ini menyebalkan atau sebagainya. Kami hanya ingin karya kami di hargai! So, tinggalkan komentar kalian dari sekarang! Sebelum terlambat! Oh ya satu lagi, jangan sering ganti User Name kalian, karena itu membuat kami tidak tahu kamu itu Reader lama atau Reader baru. Gamsahamnida ^^

 

78 thoughts on “The Wedding Blind (Part 10)

  1. knpa siwon jd mrh and ngdiemin yona gtu sh.kan ksian yonanya lg hml.ayo dng siwon baikan ama yona biar yona ga sdh trus.thor bkn yonwon baikan dng.oke dh thor sukses bkn mewek.

  2. yes, pertamax 😀
    hwaaaaaaaaaaaaaaa. . . . bagus bagus
    *nangisdipojokkamar

    tapi kok pendek banget ceritanya, , , padahal udah lama nunggu 😦

    ayoooooo lanjuuuuuuuuuuuuuuutttttttttttttt!!!!

  3. ceritanya bener2 mengharukan min 😦 kasian yoona nya.. siwon nya juga pake gk percaya lagi sama yoona.. tapi untung ada kyuhyun yang ngebela yoona :’) bener2 campur aduk bacanya min, kadang seneng, kadang sedih, kadang kesel, ah author nya daebak lah.. ditunggu part selanjutnya ya thor!

  4. ya ampun siwon
    it hnya slh pham smpe sgtu ny
    nggak liat kondisi yoona smpe kyk gtu
    #mrhin siwon
    hehe 😀
    d tnggu part slnjt ny
    jgn lma”
    mkin pnsaran

  5. nangis,emosi bacanya,

    sooyoung parah gila ya,
    siwon juga jngan gitu,
    kyuhyun,lanjutkan !
    yoona sbar aja dh ya,

    sooyoung-siwon harus pisah !
    yoonwon harus brsatu,
    kyu jngan sma soo ya thor,
    kasian kyu dpet cwek gila kya soo,
    mnding sm ak aj kyunya,

    aku suka sm part ini,nguras emosi.daebak,lanjut terus

  6. Aku smpe mau nangis baca FF nie #bener dech#
    ditambah lagi denger’in laguna SNSD sama SISTAR yg melo” gmn gtu#hehehehehe#
    Aku kasian sama Eeonni YoonA…..,jgn nangis truz donk nti anak.na ikutan nangis juga loh 😦

    Aku tnggu part selanjut.na yach,jgn lama2 ok!! 😉

  7. Sedihhhh…
    Ini baru konflik aku suka bacanya
    jangan lama2 bikin part selajutnya author soalnya nih lagi seru2’a aku gak sabar…
    Hehehehehe

  8. Sedihhhh…
    Ini baru konflik aku suka bacanya bikin penasaran nih part selanjutnya jangan lama2 yah author part selanjutnya hehehehe

  9. ahhhhh,unnie bkin nagis aja nikh,
    hiks…….hisk……..hiks……. #lebay

    critanya sdih banget!!!!!kbayang gmna rasanya jadi Yoona,,,, 😦
    unnie aku suka banget ff ini,soalnya d stiap next partnya pasti slalu ada kjutan #lebay
    hhhhehehhhe…….
    unnie,d tunggu slalu ya klanjutannya,hhhehheh
    oh iya,waktu baca ff aku juga ikut ngdenger theme song ff ini,itu tuh yang bkin pngin nangis,ckckckckckckckckckckcck

    smoga next part bsa lbih cpat publish yahh???hhhehhehehhe
    gomawo,,,,,,
    fighting author……… 🙂

  10. Hiks..hik..hiks… Aku nangis baca inii,, kasiian bgt yoona… Siwon knp harus didiemin kyk gitu kasiian yoona …
    Huuaaa sumpah berkecamuk bgt nii dihati baca ff inii 😥
    Ayolahhh cepat kirim seseorg buat nyadarin sii sooyoung,, jgn ganggu yoona terus,, kasiian org lagii hamil jadii tekanan batin kyk gitu …

    Okey chingu pokokny next partny jgn lama2 iia,, sumpah penasaran bgt sama klnjtanny 😉

  11. Ya siwon jahat bgt ama yoona, khn ksihan yoona..
    Huh sooyoung emg bner” nyebelin,,gk tau diri bgt, ngrebut suami beristri,,
    , lanjutt

  12. wah part 10 udah keluarrr hehehe kmren q nunggu smpe jam 11 malem tp saya kira blm keluar ekekekeke hbis d ff list chapter series tulisannya masih part 9. but thanks for update ^.^
    waduh kasiant nih yoona… si won nya g nyadar2 *gemez pukul2 guling
    kekekeke tambah bagus nih makin seru wkwkwkw ^.^

  13. whoaaaa…
    rame2…tpi syangnya part ini bikin emosi..
    siwon!!! kenapa jhat bget ke yoona…akhhh soo jhat bnget!
    tpi dibgian kyu mrahin siwon keren abis….
    lanjut author…jgn lama2 ya…^^

  14. udah galau krn pts ma pcr jd tmbh glau pz bca ff ini
    #apadeh mlah crhat..

    daebak chingu..aq ska part yoona yg gy sdh..
    jd brasa ngrasain pa yg yoona rsain..
    pgen’a c d’part slanjut’a mkin galau
    #haha..
    d’tnggu lnjtan’a chingu

  15. part selanjutx yoonwon moment dong kekekee kasiant sih yoona hehehe ^.^
    jd g rela nih kalo kyu ama sooyoung wkwkwk bner2 emosi ama soo nya *plakk d bantai fans sooyoung kekeke ^.6
    lanjut cemungudh…

  16. aduhhh itu kasian si yoona
    siwon oppa tega kasian yoona
    baca ff ini bner2 biin galau ckckck
    critanya bagus ditunggu part selanjutnya
    penasaran …
    gimana reaksi siwon tau si yoona hamill…
    sooyoung bikin emosii jahat bangettt
    udah si sooyoung ma kyupa aja
    siwon cuman buat yoona kkekeke

  17. wow menurut aq part ini part yg seru..,,
    coz ada teriak2an,, nangis2an,,diem2an,sama pukul2an,, hehehehehehe
    yoona eoni kasian banget,,. T_T,. tenang ja oeni,,. ntar juga wonpa balik lagi kok…
    soo eoni g boleh ky gitu,, ntar kena karma loh..,,
    yak!!bagusss kyupa pukulin aja truz sampe wonpa sadar,,, hehehehe #plak di lempar sendal sama wonpa

    di laaaaannnnjjjuuuuttt!!!! jangan lama y thor coz aq lg kangen nih sama YOONWON..,,
    Fighting!!!!!!

  18. wah saya bca ff ini ampe trharu gini.
    sedih beud-,-
    kasian Yoonanya.
    tpi d ending kyu blng kan law yoona hamil k siwon.

    jdi maw taw skp siwon k yoona.
    akhhh maw cpet” bca next partnya.
    next part d tnggu yah chingu^^

  19. Baguss kok..
    Yahh jangan lama+ ya min…
    Nunggunya ceritannya bikin nangis 😥 kasian cho yoona

    tapi pasti akhirnya bahagia 🙂

  20. annyeong 🙂
    maf ni bru sempat komen..konflik na udh intern bgt y,,kasian bgt yoona T_T
    aq smp sedih bc ff ni 😥
    sikap na si won keras bgt y..kuat bgt karakter na..
    bgs bgt ff na aothor..makasi y :*
    d tggu part slnjut na y..pnasaran bgt ni ^^

  21. ceritanya bgus….
    trus bkin penasaran bgt sama crita yag selnjutnya nich….
    …… good…. good…good..!!!!!!
    truz emng part ini bkin sdih bgt… bkin nangis ….. kasihan bgt yoonA..
    —> bwt crita yang bgz trus yaaaaa?????

  22. crita lanjutannya mana nich….. cz pnasaran nich….
    critanya di buat part gini emang bkin penasaran looooo
    aplagi crtanya jga bgus…..
    ====================>
    Tolong Part selajutnya dong author…… jgan lma”
    dsa tw bkin orng pnasaran!!!!!!

  23. gx nyangka si sooyoung bisa jahat bgt kayak gitu…… siwonnya juga sih terlalu baik ma sooyoung,jadi di salah artiin deeh….

  24. Sdih bget ngliat yoona onnie ,ngis trus! Jd ikutan ngis jg, !
    Soyoong onnie jgn jhatin yoona onnie donk!
    Siwon oppa baikan lgi yach am yoona onnie!

    Lnjutin partx yach!

  25. hello….

    entah kenapa nyasar ke wp ini, pas lagi iseng” bw. Baru paca part ini tapi kenapa nyesek amat ya??

    nanti dikomen lagi abis baca dari awal.

    Gomawo

  26. siwon oppa ……..
    aku spicless ,, wah jantungku ikut deg … degkan,, waktu kyu marah sama siwon opaa ~~~

    daebak ~~ I like it ^_^

  27. siwon jngan percaya kata kata sooyoung ajh, siwon hrus lebih percaya sm istrimu sndri…
    gak tega bgd lyt yoona lagi lagi di cuekin di tinggalin…
    kasihan bgd yoona…huhuhu

    kyu bener bener sepupu yg perhatian bgd, udh kyu kasih tau siwon biar dia sadar kyu…

  28. Kenapa Kyu yg lebih perhatian ke Yoona daripada Siwon? Kyu aja percaya ama Yoona,kenapa Siwon tidak? Ini semua gara” perempuan itu #Gak boleh nge bash Sooyoung yah? 😀
    Chukkae karena Yoona sekarang sedang hamil,mudah”an dengan hamilnya Yoona & tinju(?)aanya Kyu ke Siwon bisa membuat Siwon sadar 🙂

  29. Hikz,, hikz,, hikz,,
    Nyesek bgd bca part ini, siwon oppa knp drimu stga itu ama yoong eonni, dn lbih prcy ama kta2nya si soo, kyu oppa aq mndkungmu mmbri pljrn sm siwon oppa
    #sekolahkalediberipelajaran
    Soo eonni I HATE U

  30. Kasihan sama yoona masa suaminya sendiri gk percaya… Mana lagi hamil lagi.. Tapi untung ada kyuhyun sepupunya yg selalu ada buat yoona… Berharap kyuhyun gk bakalan benci ke yoona kalo misal dia terpengaruh sama cerita bohong tentang sooyoung apalagi kan kyuhyun suka ma sooyoung

  31. sebel juga sama sikap siwon yang jadi cuek dan dingin ke yoona,, bahkan dia gak percaya sama penjelasan yoona >< kasian yoona,, dia sedang hamil tapi malah mendapat perlakuan yang tidak baik dari suaminya,,, moga aja kyuhyun selalu bisa melindungi yoona dari sikap siwon yang menyebalkan dan rencana jahat sooyoung,,,

  32. Masih aja blm baikkan hubungan YW
    terakhirnya Kyu Hyun yg di luan tahu kalo Yoona hamil, aneh bgt sifat wonppa knapa dia tdk percaya dgn istrinya
    akibatnya salah paham yg terjadi
    oh kyu kau sangat manis membela sepupumu. akibatnya wonppa di hajar Kyu hyun, nyesak aku bacanya
    tpi seru…

  33. Aigoo kasihan skali yoona… yoona harus tegar demi calon bayimu
    Siwon jahat… seharusnya dengerin dulu penjelasan yoona dan percayalah pada istrimu sendiri..
    Penyesalan itu diakhir siwo oppa

  34. Akhirnya yoona hamil walaupun dia hamil saat hubungannya sama siwon memburuh berharap setelah siwon tau dia kembali kayak dulu lagi karna kasihan yoonanya dia lagi hamil tapi hubungannya sama siwon bermasalah..

Tinggalkan Balasan ke Mimin Minati Batalkan balasan