Rain Drop (Part 9)

Title: Rain Drop part  9

 

Author : Kim Hyera

 

Main Cast:

  • Donghae Super Junior
  • Jessica SNSD

 

Support cast: Siwon Super Junior, Yoona SNSD, Taeyeon SNSD, Kyuhyun Super Junior, Seohyun SNSD, Park Hee Jin

 

Genre: Romance, Friendship, Family

 

Rating: PG-15+

****

 

“Hae, kau sudah siap?”

“Ne, eomma.”

“Kau mau langsung pergi ke kantor? Eomma rasa ini masih terlalu pagi.”

“Ya, bukankah bagus jika datang lebih pagi?”

“Aniya, maksud eomma apa kau tak ingin pergi menjemput Jessica juga? Sepertinya hari ini ia mendapat shift pagi.”

Donghae berhenti memakai dasinya. Ia mematung setelah mendengar ucapan ibunya. Menjemput Jessica? Tanyanya dalam hati.

“Tapi eomma—“ ucap Donghae tak melanjutkan kalimatnya.

“Kenapa? Kau takut dia menghindar?” tanya ibunya lembut. Donghae mengangguk sebagai jawaban.

Ibunya tersenyum. “Tak usah takut. Eomma yakin dia pasti memaafkanmu.”

“Jika tidak bagaimana?”

“Ck! Sudahlah jangan mengeluarkan pertanyaan seperti itu. Cepat pergi dan jemput princessmu itu.”

Donghae di dorong hingga ke depan pintu apartement nya. Ia menatap ibunya sejenak sebelum melangkah pergi. Di hidupkannya mesin mobilnya dan mulai melaju ke apartement Jessica. Perasaan gelisah masih terus menghantuinya. Bukankah ibunya bilang bahwa Jessica akan memaafannya? Tapi tetap saja itu membuat Donghae gusar.

“Tenang Donghae, semuanya akan baik-baik saja.”

***

Seohyun berdecak kesal di tempatnya. Ia kembali memencet nama seseorang di kontak ponselnya sekali lagi. Namun tak ada jawaban dari seberang.

“Kyu Oppa! Sebenarnya kau ada dimana?” ucap Seohyun kesal.

“Aku bisa terlambat kuliah,” lanjutnya lagi.

Ia ingin memencet nomor sang kekasih sekali lagi namun orang yang di tuju menghubunginya duluan. Dengan semangat Seohyun mengangkat panggilan itu.

“Kyu Oppa! Kau dimana?” pekik Seohyun kesal.

“Ah, Seo maafkan aku. Pagi ini aku tak bisa mengantarmu ke kampus aku ada urusan mendadak,” ucap Kyuhyun di seberang sana dengan nada menyesal.

“Apa?! Tapi Oppa sudah berjanji akan mengantarku. Sebentar lagi kelasku akan di mulai!!” omel Seohyun.

“Iya aku tahu, tapi aku tetap tak bisa menjemputmu, Seo. Maafkan aku, ya.” Kyuhyun memutuskan sambungan. Seohyun memandangi layar ponselnya kemudian mengacak rambutnya sendiri.

“Kalau tahu begini, lebih baik aku pergi pakai taksi.”

***

Kyuhyun menutup flip ponselnya kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan cepat menembus jalanan kota Seoul yang sepi pagi ini. Kesempatan bagus untuk memacu adrenaline di pagi hari. Ia mengemudi menuju pinggiran kota Seoul.

Tak lama mobilnya berhenti di depan sebuah apartement sederhana. Bangunan yang sudah lama tak ia kunjungi. Kyuhyun turun dari mobilnya kemudian menaiki tangga menuju sebuah pintu milik seorang yang sangat ia kenal.

Kyuhyun menekan bel beberapa kali. Ia menunggu selama 15 detik sebelum pintu apartement itu terbuka dan menampakkan seorang yang melihatnya dengan tampang terkejut.

“Hai Noona, lama tak berjumpa,” sapa Kyuhyun seraya tersenyum.

“K –kkau mau apa disini?” tanya orang itu dengan nada tersendat.

“Taeyeon Noona, kau tak mempersilahkan aku masuk?” tanya Kyuhyun membuat kakak Jessica itu memandangnya tajam.

“Pergi dari sini,” ucap Taeyeon kasar kemudian hendak menutup pintu apartement nya. Namun dengan cepat Kyuhyun menahannya.

“Aku ingin menjemput Jessica, noona. Apa noona tak mengizinkanku?” tanya Kyuhyun dengan tampang polosnya.

“Jessica tidak bekerja pagi ini. Jadi pergi dari sini sekarang!” ucap Taeyeon meninggikan suaranya.

“Eonni, siapa yang datang?” Jessica berjalan menuju kakakknya dengan tampang penasaran. Taeyeon panik kemudian kembali mendorong pintu apartementnya agar tertutup, namun sekali lagi Kyuhyun menahannya.

“Kyu!! Mau apa kau?” tanya Jessica dengan nada terkejut melihat Kyuhyun yang berdiri di depan pintu.

“Jagiya, ayo kita berangkat,” ajak Kyuhyun langsung menarik tangan Jessica.

“YA! Mau kau bawa kemana adikku?” tanya Taeyeon marah. Jessica memandang kakaknya.

“Tenanglah eonni, aku bisa atasi semua,” ucap Jessica sebelum tangannya kembali di tarik oleh Kyuhyun. Untung saja ia telah membawa tas kerjanya.

“YA! LEPASKAN TANGANMU!!” teriak Jessica ketika mereka telah sampai di beranda apartement. Kyuhyun memandang nya heran.

“Kenapa? Bukankah tadi kau tak menolak?” tanyanya membuat Jessica berdecak.

“Jadi kau pikir aku mau mengikuti ajakanmu ini, Tuan Cho?” ucap Jessica.

“Ya, tentu saja. Aku akan mengantarmu sampai ke tempat kerja,” ucap Kyuhyun membuka pintu mobil untuk Jessica.

“Aku tidak mau!” tegas Jessica kemudian melangkah pergi dari hadapan Kyuhyun.

“Kau harus mau!” paksa Kyuhyun menarik tangan Jessica.

“Jangan kurang ajar! Aku tak mengizinkanmu menyentuhku!” pekik Jessica marah dan berusaha melepaskan genggaman Kyuhyun.

“LEPASKAN!” teriak Jessica.

“Kau jangan membantah! Cepat naik!” Kyuhyun membentak Jessica.

“Sudah ku katakan kalau aku menolak! Aku tak mau!” Jessica membalas bentakannya.

“Kau melawanku?” Kyuhyun memandangnya marah.

“Iya! Memangnya kenapa? Kau tak ada hak untuk membentakku seperti tadi!” balas Jessica tak kalah marah. Kyuhyun benar-benar naik darah. Ia menyentakkan tangan Jessica untuk masuk ke dalam mobilnya.

“YA!” teriak Jessica kembali memberontak.

“HEI! Jangan sakiti dia!” teriak seseorang membuat Kyuhyun menoleh.

“Jangan mengganggunya. Dia milikku,” ucap orang itu lagi kemudian menarik Jessica untuk berlindung di belakangnya.

“Kau siapanya?” tanya Kyuhyun dengan nada marah.

“Aku pacarnya. Jangan mengganggu pacarku atau kau akan tahu akibatnya!”

Orang itu menarik tangan Jessica untuk mengikutinya. Kemudian membukakan pintu untuk Jessica dan melajukan mobilnya— meninggalkan Kyuhyun yang mengerang marah.

“BRENGSEK!” teriak Kyuhyun menendang ban mobilnya sendiri.

***

Jessica POV

Jantungku berdegup cepat sekarang. Tanganku basah oleh keringat. Aku menggigit bibir bawahku dengan keras. Di sebelahku, Donghae oppa tetap fokus pada kemudinya. Sejak tadi ia tak mengeluarkan suara.

Rasanya aku ingin segera keluar dari mobilnya ini. Terlalu sesak jika aku berada di situasi gugup seperti ini. Aku meremas bagian bawah kaos ku dan menatap Donghae Oppa sekilas.

“Aku turun disini saja.” Akhirnya aku memecah keheningan.

“Kenapa? Tempat kerjamu masih jauh,” ucap Donghae Oppa masih terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Aku bisa naik bus,” jawabku singkat. Donghae Oppa masih menghiraukan ucapanku. Ia masih saja mengemudikan mobilnya.

“Oppa,” panggilku.

Ia menoleh sebentar. “Aku mohon, aku ingin berhenti disini,” ucapku memohon padanya.

Ia melunak kemudian menepikan mobilnya. Aku menghembuskan nafas lega kemudian bersiap keluar saat mobilnya benar-benar berhenti. Namun tangan Donghae Oppa menahanku untuk keluar. Aku menoleh ke arahnya.

“Sica-ah, apa kau membenciku?” tanyanya membuatku kaku.

Benci? Aku juga tak tahu!

“Ayo jawab aku Sica,” lanjutnya lagi.

“Tidak, aku tidak membencimu,” jawabku pelan.

“Benarkah? Kau sudah memaafkanku?” tanyanya lagi.

Dalam hati aku berperang dengan perasaan. Ayolah Jessica, kau harus memaafkannya. Jangan egois seperti ini.

“Ne.” Aku menjawab singkat.

Tanpa aba-aba, Donghae Oppa menarikku ke dalam pelukannya. Ia mengelus rambutku pelan dan menenggelamkan wajahnya di bahuku. Entah mengapa aku tak bisa menolak pelukan ini. Benarkah aku telah memaafkannya?

“Gomawo, Sica. Setidaknya kau membuatku sedikit lega,” ucapnya masih memelukku. Aku tak mengerti arti dari kalimatnya barusan.

“Oppa, bisa kau melepaskan pelukan ini? Aku menjadi sesak,” ucapku langsung membuatnya menjauh. Pelukannya berakhir dan aku menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya adalah pipi kami yang bersemu merah akibat pelukan lama kami tadi. Aigoo, jantungku kembali berperang.

“Jadi kau mau turun disini atau aku antar sampai toko?” tanya nya membutaku menoleh.

“A –aku…” ucapku gugup. Jantungku masih belum kembali normal.

“Aku antar sampai toko ya? Aku tak mau membiarkanmu di ganggu orang lagi.”

Donghae Oppa melajukan mobilnya kembali. Tentang ucapannya tadi, aku kembali tersenyum malu. Donghae Oppa masih tak berubah, selalu memperhatikanku. Ia khawatir dengan gangguan yang bisa saja datang secara tiba-tiba kepadaku, seperti Kyuhyun tadi. Huh, jangan ingatkan aku pada namja sialan itu!!

“Kau pulang sore?” tanya Donghae Oppa ketika aku selesai melepas sabuk pengaman.

“Ne, oppa,” jawabku singkat.

“Aku jemput ya?”

“Ah, tidak usah. Aku tak mau merepotkanmu,” tolakku halus.

“Jangan menghindar lagi, Sica. Aku tak ingin mengulangi kesalahanku tempo hari. Aku tak akan membiarkanmu sendirian lagi. Jadi nanti sore aku akan menjemputmu,” ucapnya dengan nada lembut. Ah, hatiku menjadi hangat. Aku akui, aku merindukan suara lembut Donghae Oppa.

“Baiklah Oppa,” jawabku setuju. Aku hendak membuka pintu mobil tapi kembali di cegah oleh Donghae  Oppa.

“Jangan coba-coba kabur setelah jam kerjamu selesai, arraseo?” ancamnya membuatku tergelak seketika.

“Bodoh sekali jika aku melakukan hal seperti itu. Aku akan menunggumu Oppa,” jawabku masih dengan sisa-sisa tawa.

Ia tersenyum kemudian mengacak poniku. “Anak pintar. Aku akan pulang cepat hari ini,” ucapnya kemudian tersenyum.

Aku keluar dari mobilnya dan melambaikan tangan. Donghae Oppa tersenyum manis sebelum melesat pergi. Aku tak menyangka hari ini benar-benar banyak kejutan. Dan barusan adalah yang termanis menurutku. Sepertinya aku harus benar-benar melupakan kejadian tempo hari. Donghae Oppa tak berubah sedikitpun.

Jessica POV end

***

Yoona POV

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata ku. Kamar tidurku masih terang dengan lampu dan pelukan hangat masih mendekapku. Aku tahu itu Siwon.

Tapi rasanya hari ini ada sesuatu yang sangat penting untuk ku jalani. Tapi apa? Mengapa sekarang aku menjadi seorang yang pelupa?

Tunggu dulu, hari ini adalah…seperti nya ada hubungannya dengan cafe. Cafe? Hari ini!!

“HYAAAAAAAAA!!!! AKU KESIANGAN!!!!” teriakku langsung membuat Siwon bangun dari tidurnya. Ia belum sepenuhnya sadar dan langsung mengikutiku berdiri di atas tempat tidur.

“Ada apa Yeobo? Ada apa?” tanya nya panik.

“Hari ini pembukaan cafe. Kita kesiangan, Siwon!! Bagaimana ini?” ucapku kemudian meloncat-loncat di atas tempat tidur persis seperti anak berumur tiga tahun.

Kulihat Siwon yang kembali menutup matanya. Ia ambruk dan kembali tertidur. Aku berhenti meloncat dan menarik tangannya.

“YA! Bangun! Kita harus bersiap-siap. Kita sudah kesiangan!” pekikku kesal. Namun Siwon masih menutup matanya.

“YEOBO!!!” pekik ku lagi tepat di telinganya. Ia mendengus kemudian menutup telinganya dengan bantal.

“YA!!IREONA!!” Aku menarik bantal yang menutupi telinganya dan mengguncang tubuhnya.

“Baiklah kalau kau tak mau bangun. Aku akan pergi sediri,” ucapku kemudian berdiri.

Namun baru saja aku hendak melangkah turun dari atas tempat tidur, sebuah tangan menarikku. Tubuhku tak seimbang dan aku terjatuh tepat di atas dada Siwon. Jantungku berdegup cepat karena wajah Siwon Oppa yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahku. Nafas hangatnya membuat bulu romaku meremang.

“Kau ini heboh sekali. Kita tak perlu terburu-buru, yeobo,” ucapnya memandangku.

“Tapi ini sudah sangat siang, Siwon.” Aku balas memandangnya. Ia tersenyum manis sekali.

“Aku sudah menyuruh asistenku untuk mengurus semuanya. Jadi kau akan datang ketika acara openingnya akan di mulai,” ucapnya tenang. Mataku berbinar setelah kalimatnya itu selesai.

“Benarkah? Gomawo, Siwon. Kau memang yang terbaik,” ucapku girang.

“Apa? Tadi kau memanggilku dengan sebutan apa? Ayo ulangi,” ucapnya dengan nada kesal.

Tadi aku memanggilnya dengan panggilan awalku padanya. Bodoh! Seharusnya aku tak melupakan panggilan sayang itu.

“Maaf, Yeobo. Aku lupa,” ucapku kemudian terkekeh. Ia mengerucutkan bibirnya. Jangan pasang tampang seperti itu Oppa! Kau membuatku gemas. Aku menaikkan kepalaku sedikit kemudian mengecup pipinya sekilas.

“Hanya itu?” tanya nya kepadaku yang baru saja ingin keluar dari pelukannya.

“Wae? Memangnya salah?” tanya ku polos. Ia kembali menarikku masuk ke dalam pelukannya.

“Aku mau nya disini.” Ia menunjuk bibirnya sendiri. Aku menunduk malu. Haruskah aku mencium bibirnya sekarang? Aku belum gosok gigi >o<

“Morning kiss,” rengeknya. Aku menghela nafas berat sebelum mendekatkan wajahku. Semoga saja nafasku tidak membuatnya pingsan seketika pagi ini. Yeobo,  aku benar-benar malu. Aku belum gosok gigi!! ><

Aku mengecupnya singkat kemudian menjauhkan wajahku darinya. Ia tersenyum puas dan bangkit berdiri.

“Ayo kita siap-siap,” ucapnya bersemangat.

Apa itu efek dari ciumanku tadi? Aku tertawa geli, ternyata nafasku tidak terlalu buruk di pagi hari ^^

***

Aku membuka pintu mobil dengan semangat. Aku berjalan riang menuju pintu cafe milikku yang masih tergantung papan bertuliskan ‘CLOSE’. Aku membuka pintu dan dapat ku lihat beberapa karyawan yang tengah bekerja membereskan toko. Begitu melihatku, mereka semua tersenyum dan membungkuk hormat.

“Bagaimana? Apa kita terlambat?” Suara Siwon membuatku sedikit terkejut. Aku menoleh ke belakang dan tersenyum.

“Ku kira acaranya akan di mulai pagi sekali,” jawabku kemudian berjalan masuk.

Aku berjalan menuju dapur dan dapat kulihat dua orang koki yang sibuk dengan makanan untuk pembukaan nanti. Mereka tersenyum ramah kemudian melanjutkan pekerjaannya. Aku menelusuri setiap sudut cafe baru ku ini dan dapat kulihat Siwon yang tengah duduk santai di salah satu bangku pengunjung.

“Kau tak pergi kerja?” tanyaku heran.

“Tidak. Aku ingin menemanimu hari ini, Yeobo,” jawabnya kemudian menarik tanganku agar duduk di sebelahnya.

“Begitu kah? Lalu, jika kau di pecat Bagaimana?” kataku sedikit bercanda.

Siwon terkekeh dan menidurkan kepalaku di atas dadanya. “Tidak akan. Aku direkturnya.”

“Ya. Ya. Aku tahu itu, sajangnim,” ucapku kemudian terkikik.

Aku diam dan mendengar setiap detak jantung Siwon. Aku memejamkan mataku dan memeluk pinggangnya. Siwon membalas pelukanku dan mengelus kepalaku pelan.

“Gomawo,” ucapku dengan mata yang masih terpejam.

“Untuk apa?” tanya Siwon. Aku membuka mata dan bangkit dari dadanya.

“Untuk semua yang telah kau lakukan untukku,” jawabku di sambut senyuman manis dari suamiku tercinta. Siwon mengecup dahiku sekilas dan juga ke dua pipiku.

“Semua yang kau lakukan untukku adalah yang terbaik. Gomawo, Yeobo,” ucapku kembali memeluknya.

“Sama-sama, istriku,” jawab Siwon membalas pelukanku lagi.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu dan melepaskan pelukan kami. “Yeobo, bolehkan aku mengundang Donghae Oppa untuk acara opening cafe kita?” tanyaku semangat.

“Tentu saja. Semakin ramai akan semakin bagus,” jawab Siwon menepuk kepalaku pelan.

Aku megangguk kemudian mengeluarkan ponsel yang berada di saku celanaku. Dengan semangat aku menekan kontak dengan nama ‘Fishy Oppa’.

Yoona POV end

****

Donghae POV

Aku memandang serius ke arah laptop di depanku. Tanganku sibuk mengetik berkas-berkas akhir bulan ini karena harus segera selesai besok lusa. Beginilah jadinya jika aku mengulur pekerjaan. Karena siapa lagi kalau bukan Jessica Jung. Ya, aku menjadi pemalas kemarin— saat aku dan— Jessica tak bertemu.

Aku meregangkan otot punggungku sebentar karena pegal. Sedari tadi aku terus saja duduk dengan tegap di depan laptop. Tiba-tiba ponselku bergetar hebat di atas meja. Aku segera mengangkatnya tanpa melihat nama pemanggil.

“Yoboseo,” sapaku.

“Oppa! Ini aku!” Suara ini, aku sangat mengenalnya. Yoona, ini tidak salah lagi. Ah, aku jadi merindukan anak itu.

“Yoong! Apa kabar?” seruku semangat.

“Sangat baik. Bagaimana dengan Oppa? Pasti baik-baik saja kan?” Suara Yoona sama semangatnya denganku. Aku yakin ia baik-baik saja sekarang.

“Ya, aku baik. Ada apa Yoong? Tumben menelpon,” ucapku.

“Oppa tak merindukanku? Aku rindu padamu, Oppa,” ucapnya dengan riang.

Aku terkekeh sebentar. “Tentu saja, aku sangat merindukanmu. Bagaimana kabar suamimu? Dia menyayangimu kan?” tanyaku. Yoona terdiam sebelum menjawab.

“Ya. Dia sangat menyayangiku,” jawab Yoona masih dengan nada riang, meskipun tadi dengan jeda yang cukup lama.

“Oppa, apa hari ini kau sibuk?” tanya Yoona. Aku mengerutkan dahi. Rasanya hari ini aku tak terlalu sibuk, hanya saja nanti sore harus menjemput Jessica.

“Tidak, waeyo?” tanyaku balik.

“Aku mengundangmu ke acara opening cafe baruku siang nanti. Kau harus datang Oppa,” ucap Yoona.

“Cafe baru? Kau membuka cafe?” ucapku tak percaya.

“Ya, sebenarnya bukan cafe milikku, tapi juga milik Siwon Oppa. Jadi Oppa harus datang. Hari ini ada menu spesial yang sayang untuk di lewatkan,” seru Yoona mempromosikan cafe barunya.

“Ya, aku pasti datang. Tapi, aku tak bisa nanti siang, Yoong. Bagaimana kalau aku datangnya sore? Aku ada urusan sebentar setelah pulang kantor,” ucapku dengan sedikit penyesalan.

“Bisa ku toleransi. Aku tunggu nanti sore. Alamat cafe nya akan aku kirim. Sampai bertemu nanti sore, Oppa. Annyeong,” ucap Yoona kemudian menutup sambungan.

Aku tersenyum sendiri dengan sifat Yoona yang berubah menjadi ceria. Aku bahagia dengan perubahan itu. Berarti dia bahagia dengan kehidupan barunya.

Ah, sepertinya lebih bagus jika aku mengajak Jessica juga. Aku harus mengenalkan Jessica kepada Yoona. Aku semakin tersenyum lebar, tak sabar menunggu nanti sore.

Donghae POV end  

*****

Author POV

Jessica berjalan menuju ruang ganti pegawai. Ia mengganti seragam kerjanya dengan t-shirt berwarna abu-abu sebatas lengan. Ia beruntung karena sekarang telah masuk musim panas, jadi ia bisa memakai hot pans nya lagi. Hujan tak mungkin turun hari ini. Seperti biasa ia menggerai rambut panjangnya, seperti kesukaan Donghae.

Jessica berjalan keluar tempat kerjanya dan menunggu Donghae. Karena terlalu lama berdiri, Jessica memutuskan kembali masuk ke dalam tempat kerjanya dan menunggu di salah satu meja.

 

Di tempat lain…

 

Donghae menekan tombol enter di laptopnya. Akhirnya pekerjaannya selesai tepat saat jam kerjanya berakhir. Donghae meregangkan ototnya sebentar kemudian bangkit berdiri dan menyambar jas nya yang tergeletak di atas sofa ruang kerjanya. Ia sengaja tak menggunakannya karena terlalu panas mengingat sekarang telah memasuki musim panas.

Donghae berjalan menuju mobilnya dan menghidupkannya. Ia mengemudikan mobilnya menuju tempat kerja Jessica. Jalanan sedikit padat sore ini, jadi Donghae sedikit hati-hati dalam berkendara. Dan itu membuatnya terlambat menjemput Jessica.

Donghae berlari kecil menuju tempat kerja Jessica. Ia sengaja memarkir mobilnya sedikit jauh, karena jalanan di depan tempat kerja Jessica padat oleh kendaraan. Donghae mendorong pintu masuk dan menemukan Jessica yang membaringkan kepalanya di atas meja. Donghae menghampiri Jessica kemudian mengguncang bahu nya pelan.

“Ah, Oppa sudah datang,” ucap Jessica mengangkat kepalanya. Ia tersenyum simpul dan merapikan rambutnya sebentar.

“Kau sudah menunggu lama?” tanya Donghae.

Jessica menggeleng lemah sambil tersenyum. “Tidak. Aku tahu Oppa pasti sibuk dengan pekerjaan kantor,” jawab gadis itu.

“Mianhae,” ucap Donghae menyesal.

“Ya, Oppa. Aku tidak apa-apa. Jangan merasa bersalah seperti itu.” Jessica memukul bahu Donghae pelan.

“Arraseo. Ayo kita pergi.”

Donghae menggandeng tangan Jessica dengan bersemangat. Jessica yang berada di sampingnya hanya mampu diam dan mengikuti langkah Donghae.

“Camkkaman, Oppa. Mobil Oppa parkir dimana?” tanya Jessica heran.

“Oh, aku memarkirnya di depan jalan sana. Jalan di depan tempat kerjamu selalu macet jika sore hari,” jelas Donghae.

Jessica mengangguk paham kemudian tersenyum. Ia melihat tangannya yang masih di gandeng oleh Donghae. Jantungnya berdetak hebat akibat genggaman Donghae yang hangat di telapak tangannya.

“Kita mau kemana?” tanya Jessica begitu mobil Donghae tak berjalan menuju apartementnya.

“Ke suatu tempat,” jawab Donghae misterius.

“Mwo? Jangan membuatku penasaran, Oppa. Cepat jawab atau aku turun disini sekarang juga,” ancam Jessica membuat Donghae terkekeh dan mengacak poni rambutnya.

“Aigoo, kau mengancamku? Kita akan pergi ke cafe baru Yoona,” jawab Donghae membuat Jessica tertegun.

Yoona? Bukankah itu mantan pacar Donghae? batin nya.

“Kita sampai, ayo turun,” seru Donghae mematikan mesin mobilnya.

Jessica membuka pintu mobil dengan ragu. Ia masih takut untuk bertemu Yoona yang pernah marah besar kepadanya.

“Ayolah, jangan hanya berdiri disitu,” ajak Donghae kembali menggandeng tangan Jessica masuk.

Mereka masuk ke dalam cafe itu yang bernuansa putih minimalis. Sapaan ramah dari pelayan menyambut kedatangan mereka. Sore ini pengunjung di cafe baru itu sangat ramai.

Donghae menjulurkan kepalanya mencari keberadaan Yoona. Setelah sekian lama mencari, ia melihat Yoona yang baru saja turun dari lantai dua. Gadis itu tersenyum cerah begitu melihat sosok Donghae yang masih berdiri di depan pintu masuk.

“Oppa!” seru Yoona melambaikan tangannya. Donghae tersenyum kemudian berjalan menuju Yoona bersama dengan Jessica yang masih di gandengnya.

“Oppa lama sekali. Aku sudah menunggu sejak jam 3 tadi,” rajuk Yoona pura-pura.

“Mian, kau kan tahu tadi aku ada urusan sebentar,” ucap Donghae.

Mata Yoona beralih kepada Jessica yang sedari tadi terdiam. Yoona tersenyum ramah membuat Jessica membalasnya dengan senyuman kikuk.

“Ayo kita ke atas. Di bawah sudah penuh,” ajak Yoona memimpin jalan. Donghae dan Jessica mengikutinya dari belakang.

Begitu sampai di atas, Donghae dan Jessica berdecak kagum. Mata mereka memandang takjub taman yang tertata rapi dengan banyak bunga mawar di setiap sudutnya. Yoona mempersilahkan tamunya itu duduk di meja yang berada di sudut taman yang langsung menghadap pemandangan kota Seoul, indah sekali.

“Siapa yang mendekorasi cafe mu ini, Yoong?” tanya Donghae masih dengan ketakjubannya.

“Siwon Oppa,” jawab Yoona singkat dan tersipu malu.

“Jeongmal? Wah, ini bagus sekali. Pantas saja mengunjungmu banyak di hari pertama,” puji Donghae.

“Aissshh, jangan berlebihan. Sekarang silahkan pesan.” Yoona meletakkan dua buku menu di meja Donghae dan segera memanggil karyawannya.

Setelah selesai, Yoona duduk di depan Donghae dan Jessica. Sedari tadi gadis itu terus saja menatap Jessica. Namun bukan tatapan benci, melainkan tatapan ramah. Donghae yang menyadari tatapan Yoona itu, segera membuka suara.

“Ah, Yoong, kenalkan ini Jessica Jung,” ucap Donghae memperkenalkan Jessica. Yoona tersenyum manis kemudian mengulurkan tangannya, Jessica menyambutnya dengan antusias.

“Im Yoona imnida,” ucap Yoona masih dengan senyuman yang belum hilang.

“Jessica Jung imnida. Bangapseumnida,” ucap Jessica sopan.

“Kalian pacaran?” tanya Yoona menatap Donghae penuh selidik. Donghae yang di tatap seperti itu menjadi gugup.

“Aniya. Tapi baru— akan pacaran,” jawab Donghae membuat Yoona menyernyit tak paham.

“Maksud Oppa, Jessica calon pacarmu?” tanya Yoona.

“Ya, begitulah,” jawab Donghae menatap Jessica yang menundukkan kepalanya. Yoona tersenyum mengerti kemudian kembali menatap Jessica.

“Ah, Jessica-ssi, aku ingin meminta maaf untuk kesalahanku waktu itu. Tentang kejadian tempo hari, aku benar-benar menyesal,” ucap Yoona.

“Gwenchanayo Yoona-ssi, aku sudah memaafkannya. Bukankah itu wajar kau lakukan padaku karena statusmu yang masih menjadi pacar Donghae Oppa,” jawab Jessica membuat Yoona memandang Donghae tajam.

“Oppa belum menceritakan yang sebenarnya?” Donghae tersenyum meminta maaf sebelum kembali menatap Jessica.

“Sica, aku akan jelaskan semuanya. Sebenarnya Yoona bukanlah pacarku, dia adalah adik sahabatku, Eunhyuk. Aku menganggap Yoona seperti adikku sendiri dan itu membuat Yoona sangat dekat padaku. Maaf, aku baru menjelaskan semuanya sekarang.” Donghae menatap mata Jessica dalam. Jessica tersenyum paham.

“Gwenchana Oppa. Aku juga tak pernah bertanya.” Ucapan Jessica membuat Donghae lega.

“Yang lalu biarkanlah berlalu. Kita jalani kehidupan yang sekarang. Bukankah begitu?” ucap Yoona mendapat anggukan setuju dari Jessica.

“Ya! Kau benar-benar berubah menjadi dewasa sekarang. Oh ya, dimana suamimu?” tanya Donghae.

“Siwon Oppa sedang dalam perjalanan ke— Ah! Itu dia,” pekik Yoona riang. Donghae dan Jessica menoleh ke sosok yang tengah memeluk Yoona erat.

“Maaf aku terlambat,” ucap Siwon lembut dan mencium puncak kepala Yoona. Donghae dan Jessica hanya terdiam melihat kemesraan kedua pengantin baru itu.

“Yeobo, kenalkan ini Donghae Oppa dan Jessica.” Yoona menunjuk Donghae dan Jessica yang langsung memasang senyum manis mereka.

“Annyeonghasseo, Choi Siwon imnida. Maaf untuk keterlambatanku tadi,” ucap Siwon kemudian duduk di samping Yoona.

“Tidak apa-apa. Kami juga belum lama sampai,” ucap Donghae. Kemudian seorang pelayan datang mengantar pesanan Donghae dan Jessica.

“Silahkan menikmati,” ucap Yoona kepada Donghae dan Jessica yang baru saja akan menyuapkan sepotong Beef  Kofta ke dalam mulut mereka.

“Bagaimana rasanya?” tanya Yoona semangat dan menunggu penilaian dari Donghae dan Jessica.

“Ini sangat enak Yoona-ssi,” jawab Jessica mendapat anggukan setuju dari Donghae.

Setelah selesai menyantap makanannya, Donghae dan Jessica pamit pulang, membuat Siwon dan Yoona mengantarnya.

“Jadi kapan Oppa akan menjadikan Jessica-ssi sebagai pacar? Kalian sangat cocok,” bisik Yoona kepada Donghae sebelum masuk ke dalam mobil.

“Kau tunggu saja kabar dariku. Secepatnya aku akan menjadikannya milikku,” bisik Donghae menjawab pertanyaan Yoona.

“Arraseo. Aku menunggu kabar itu!” ucap Yoona kemudian tersenyum jahil.

“Jangan sampai kau di tolak untuk yang kedua kalinya,” lanjut Yoona dengan terkekeh pelan.

“Ya! Dari mana kau tahu kabar itu?” tanya Donghae dengan wajah malu.

“Ajummah yang menceritakannya padaku. Fighting Oppa!” Yoona mengepalkan tangannya kemudian menepuk bahu Donghae pelan.

“Aisshh, eomma menceritakan semuanya?” tanya Donghae di jawab dengan anggukan oleh Yoona.

“Bejuanglah Oppa. Aku yakin Jessica akan menerimamu,” ucap Yoona.

Donghae mengangguk lemah kemudian masuk ke dalam mobilnya. “Kami pulang dulu. Annyeong,” ucapnya kemudian melambaikan tangannya yang di ikuti oleh Jessica kepada Siwon dan Yoona yang tersenyum di halaman cafe.

To Be Continue…

 

Huahhhhh…. Akhirnya selesai juga part 9!!

Kelamaan yang nunggu part ini? maaf yah, aku juga udah berusaha cepat nyelesaiin part ini….

Gimana dengan part ini? gak jelas yah? Hancur yah?

Ayo tinggalkan komentar kalian!

Yang koment, aku doa ini nikah sama biasnya masing-masing… ^^

Be a good reader’s OK!! ^,~

 

32 thoughts on “Rain Drop (Part 9)

  1. kya…part 9.nya dah da…#jingkrak2 breng yoonwon…hehe
    seekian lama menunggu saeng-ah akhirnya keluar jga..
    yoonwon the perfect couple..bnyakin lagi eah saeng part yoonwon-nya..hehehe
    haesica q suka.suka.suka..
    q tunggu part selanjutnya eah saeng-ah….
    fighting…

    • Duh kelamaan yah nungguin nya eonn?? Maap..maap…
      Part Yoonwon nya masih kurang nih? ntar deh di banyakin part nya..

      Tetep setia nungguin yah eonni….
      akan aku usahakan cepet publish 🙂

  2. aq suka sama part ne..,,,,, ^_^,, banyak moment sweet’a..
    apa lagi pas part donghae ngaku pacar’a sica sama part kiss morning’a yoonwon..,,hehehe

    kyuhyun oppa tinggalin oeni sica dong,,.. oppa sama seohyun aja y???…,,,hehehe

    di tunngu chapter selanjut’a,,..
    fighting!!!

  3. uwaaaaaaaaaaa part 9 akhirnya keluar juga,sekian lama menunggu part ini *lebaynya 😀
    disini haesica mulai dekat kembali.
    asikkkkkkkkkk,ayo tambah terus romantisnya.

    jngn kalah ama siyoon 🙂
    aceileeeee siyoon mentang” pngntin baru,romantis terus 😀
    ok deh seperti biasa,saya tunggu next partnya yg lebih wah yah^^

  4. Nice ff ..
    Wah yoonwon makin romantis aja..
    . Tpi koq kyuhyun jdi gtu sih, udahlah kyuhyun sma seo aja..
    Biar sica sma donghae..
    Next part..

  5. Yyyeeee akhirny haesica baean,, sesuatu…#syahriniaksis 😀
    Ahahhaaa yoona hebohh bgt berdiri ditempat tidur,, siwon pake ikut2 pula ahahaaa,, jadii ngebayangin lucu bgt …
    Eh..eh.. Siwon-ny malah ambruk lagi pas tau apa yg yoona panikin ahahaaa ada2 ajja nii pengantin baru ..

    Uuhhh ngumpul ber4 jadii kyk double date walaupun yg makan cuma haesica,, kasiian yoonwon cuma ngeliatin doang 😀

    Ayyooo donghae jgn ampe ditolak untuk ke2 kaliny sama jessica..
    And yoonwon tetep makin mesra ^_^

    I’m waiting for next part 😉

  6. khkhkhkhkh..pengantin baru romantis..

    tapi kok eunhyuknya ga muncul katanya temen baiknya donghae..kasian pacarku ga muncul TT..hahahahahahaha

  7. Haaaaahhh… Seeeneeeeeng… Part ini seruu.. Pokoknya seneng.. Hub.a mlai membaik.. Yg jdi masalah seo sma kyuppa.. Aigooo… Makin penasaran aja sma kelanjutannya..

  8. Kyaaaa, ,
    donghae oppa. . .
    Kau membuat sica eonni cenat-cenut tuh, ,
    cepetan donk susul yoonwon. .
    Ktawa abis pas bca yoonwoon moment. .
    Seru beuddd. .
    #jingkrak bareng kyuppa. .
    #ditimpuk sepatu. .

  9. hehehe..bca part ini bxin aq nyengir2 sndri#plak..haesica udah baixan,tinggal tnggu tgl mainya.si kyuhyun marah2,baguz juga,biarin az dy xesel.yoonwon slalu az romantiz.aq suxaa.aplg yoona udah nrima xhadiran sica.d lanjt dulu y cingu

  10. ,haha.., lcu bnget ma krakter yoona d’cni . ,,
    sllu hdirkan moment yoonwon zG rmantis ea eonni . ,
    ttep Smangka !!
    eh Smangat …, ^_~

  11. yoonwon mesra banget…haesica dah baikan apalagi ma yoona juga dah clear masalahnya…tinggal nunggu seokyu sadar…

  12. horeee haesica udh baikan tinggal nunggu jadian nih hehehe..
    yoonwon nya juga makin so sweet aja nihh haha .. part ini makin keren eonn, lanjt yaahh..
    fighting 😀

Tinggalkan Balasan ke Yulisa Batalkan balasan